Transformasi Produksi Musik Di Era Digital: Studi Kasus Label Musik Besar Dan Dampaknya Pada Industri Musik Global

Authors

  • Mohammad Fadly SAE Author

DOI:

https://doi.org/10.56849/jpf.v4i2.90

Keywords:

roduksi Musik,, abel Musik, Digitalisasi,, ndustri Musik, novasi Teknologi, Ekonomi Kreatif, Transformasi Digital

Abstract

Revolusi digital telah secara fundamental mengubah industri musik, memaksa label-label musik besar untuk beradaptasi dari model produksi analog yang eksklusif ke ekosistem digital yang lebih terbuka. Meskipun dampaknya pada distribusi telah banyak diteliti, terdapat kesenjangan
pemahaman mengenai bagaimana label besar secara spesifik mentransformasikan alur kerja produksi internal mereka sebagai respons terhadap disrupsi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam transformasi metode produksi musik di dalam label-label musik besar dan mengeksplorasi implikasinya terhadap strategi operasional serta keberlanjutan mereka di era digital. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus majemuk, penelitian
ini mengumpulkan data melalui wawancara mendalam semi-terstruktur, analisis dokumen, dan observasi partisipatif dengan 15-20 profesional industri (produser, manajer A&R, musisi) di Los Angeles, New York, dan Jakarta, yang kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik.
Temuan utama menunjukkan bahwa label besar tidak meninggalkan metode lama, melainkan mengadopsi model produksi hibrida yang strategis, menggabungkan kualitas sonik analog dengan efisiensi digital. Peran A&R telah berevolusi dari berbasis intuisi menjadi sangat bergantung pada analisis data besar (big data) untuk akuisisi bakat dan keputusan kreatif. Kolaborasi jarak jauh telah menjadi norma, memberdayakan artis dengan otonomi yang lebih besar, sementara output kreatif kini dioptimalkan untuk ekosistem streaming, melahirkan fenomena “The Streaming Sound” dan strategi rilis konten berkelanjutan. Implikasinya, penelitian ini menantang narasi disrupsi pasif dan menunjukkan adaptasi proaktif oleh pemain industri mapan. Secara teoretis, temuan ini memperkaya pemahaman tentang inovasi berkelanjutan dan menggarisbawahi data sebagai aset kompetitif utama dalam ekonomi kreatif. Secara praktis, hasil ini menyoroti kebutuhan mendesak bagi para pemangku kepentingan industri—mulai dari label hingga institusi pendidikan—untuk mengembangkan kompetensi hibrida yang mengintegrasikan keahlian kreatif, teknis, dan analitik data.

Downloads

Published

2025-09-01

Similar Articles

11-20 of 69

You may also start an advanced similarity search for this article.